Rabu, 03 Juni 2009

PENGGUNAAN ALKOHOL SEBAGAI ABSORBER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISTEM PENDINGIN KONVEKSI DENGAN UNDERGROUND THERMAL STORAGE TANK

Oleh: Ir. Indra Mamad Gandidi,
Lembaga Penelitian
Dibuat: 2009-04-30 , dengan 1 file(s).
Keywords: ALKOHOL, SISTEM PENDINGIN, UNDERGROUND THERMAL STORAGE TANK
Subject: ALKOHOL
Call Number: 661 Gnn p c.1

RINGKASAN

Atap merupakan medium perantara panas yang paling dominan pada sebuah ruangan.
Hampir 50% sumber panas matahari yang masuk ke ruangan ditransfer melalui atap
sehingga ruangan tidak menjadi nyaman. Oleh karena itu berkembanglah teknologi
Roof Cooling yang bertujuan untuk mengurangi panas yang masuk dari atap. Caranya
adalah dengan mereduksi temperatur atap semaksimal mungkin. Penelitian yang telah
dilakukan adalah melalui Roof Cooling atau sistem pendingin atap metode konveksi, dimana pada sistem ini serangkaian pipa penukar kalor disusun sedemikian rupa sehingga menutupi hampir seluruh permukaan atap. Pipa ini berkontak langsung
dengan atap bagian bawah dan di dalam pipa tersebut dialiri air sebagai fluida
penyerap panas. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji performan pendinginan atap
dengan metoda konveksi dan membandingkan efektivitas penggunaan air dan
metanol sebagai fluida kerja. Metanol diharapkan dapat meningkatkan daya
penyerapan panas pada atap karena metanol memiliki titik didih dan entalpi
penguapan yang lebih rendah sehingga diharapkan terjadi perubahan fasa dengan
meyerap panas lebih pada permukaan atap.

Penelitian dilakukan di laboratorium Termodinamika, innisan Teknik Mesin
Universitas Lampung. Sebelum pengambilan, terlebih dahulu dilakukan pembuatan
dan instalasi model rumah hunian dengan dimensi lm x i m x lm dan dua pipa
penukar kalor jenis berkas pipa yang ditempatkan di atas atap dan di bawah tanah
dengan kedalaman lebih kurang dua sampai tiga meter.

Hasil penelitian dengan rumah model dengan fluida kerja alkohol dibandingkan
dengan rumah model dengan fluida kerja air dan tanpa pendingin. Perbandingan diiakukan pada laju aliran massa dengan selisih temperatur ruangan terbaik untuk kedua sistem. Pada metode konveksi menggunakan air, rata-rata selisih temperatur
ruangan terbaik terjadi pada laju alir 0.75 L/m yaitu sebesar 0.51°C. dimana selisih
temperatur ruangan tertingginya mencapai 0.58 °C, dan nilai terendaimya adalah
0.1°C.

Dari jenis refrigeran yang digunakan dalam pendingin metode konveksi, model
rumah dengan, pendingin konveksi menggunakan air sebagai refrigeran mempunyai
performansi yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan methanol. Kajian
lebih lanjut perlu dilakukan jika menggunakan methanol terutama dalam mendisain
dan menempatkan condensor dibawah tanah serta model atap yang digunakan. Disain
khusus terhadap atap sangat diperlukan untuk meningkat kemampuan dari sistem ini
agar perubahan fase dari methanol bisa berlangsung selama melintas di atas
permukaan atap. Terakhir, sistem ini perlu menjadi pertimbangan banyak orang. Seiain bernilai
ekonomis, teknologi ini ramah lingkungan dan mudah dalam mengkonstruksi.



detail : http://digilib.unila.ac.id/go.php?id=laptunilapp-gdl-res-2009-irindramam-1580

Hubungi kami:

DL Name: Lampung University Library

PublisherID: LAPTUNILAPP

Organization: Lampung University

Contact: Perpustakaan Universitas Lampung

Address: Jl.Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1

City: Bandar Lampung

Region: Lampung

Country: Indonesia

Phone: 62-721-706352

Fax: 62-721-706351

Admin Email: dedi[at]unila.ac.id

CKO Email: library[at]unila.ac.id